1. Pengertian Perdagangan Internasional
Untuk
memenuhi kebutuhan manusia, pedagang mempunyai peranan yang sangat penting.
Barang hasil produksi dapat tersalurkan ke konsumen melalui para pedagang
tersebut. Mereka membeli barang untuk dijual kembali tanpa mengubah jenis/bentuknya
dengan tujuan memperoleh laba disebut perdagangan.
Sekarang,
kegiatan perdagangan sangat luas. Perdagangan sudah merambah wilayah
antarnegara (internasional). Proses tukar-menukar barang atau jasa yang terjadi
antara satu negara dengan negara yang lain inilah yang disebut perdagangan internasional.
Dalam perdagangan antarnegara tersebut melibatkan eksportir
dan
importir.
2. Penyebab Timbulnya Perdagangan Internasional
Ada
beberapa tokoh yang mengemukakan teori tentang terjadinya perdagangan internasional.
Tokoh tersebut di antaranya adalah Adam Smith dan David Ricardo.
Adam
Smith mengemukakan teori yang disebut Theory of Absolute Advantage (teori
keunggulan mutlak). Menurut teori ini suatu negara disebut memiliki keunggulan
mutlak dibandingkan negara lain apabila negara tersebut dapat memproduksi
barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi negara lain. Misalnya Indonesia
memproduksi gas alam cair. Jepang tidak mempunyai sumber gas alam, tetapi mampu
memproduksi mobil. Dengan demikian, terjadilah perdagangan barang antara
Indonesia dan Jepang.
Sedangkan
David Ricardo mengajukan teori tentang perdagangan internasional yang disebut Theory
of Comparative Advantage (Teori Keunggulan Komparatif). Menurut David
Ricardo keunggulan komparatif suatu negara apabila negara tersebut dapat
memproduksi suatu barang atau jasa dengan efisien dan lebih murah dibandingkan
negara lain.
Sebagai
contoh, Indonesia dan Korea Selatan negara produsen komputer. Korea Selatan
mampu memproduksi komputer dengan harga lebih murah daripada Indonesia. Korea Selatan
memiliki keunggulan komparatif dibandingkan Indonesia dalam memproduksi
komputer. Indonesia akan lebih untung apabila mengimpor komputer dari Korea
Selatan.
Perdagangan
internasional terjadi karena adanya hal-hal berikut.
a.
Perbedaan
Hasil Produksi
Tiap-tiap
negara mempunyai kekayaan alam, modal, teknologi, dan kebudayaan yang berbeda.
Oleh karena itu, tiap-tiap negara mempunyai hasil produksi yang berbeda-beda.
Ada negara yang dapat memproduksi suatu barang atau jasa yang melimpah,
sementara ada negara yang kekurangan hasil produksi barang atau jasa tersebut
tetapi memiliki barang atau jasa lainnya. Contoh Indonesia banyak menghasilkan
produksi pertanian, Korea dan Jepang banyak menghasilkan barang-barang
elektronik.
b.
Perbedaan
Harga Barang
Harga
suatu barang di tiap-tiap negara berbeda. Perbedaan harga inilah yang mendorong
adanya perdagangan internasional. Misalnya, harga komputer di Korea Selatan dan
di Jepang lebih murah daripada harga di Indonesia mendorong orang Indonesia
membeli komputer tersebut di Korea atau Jepang untuk dijual di Indonesia. Mereka
melakukan perdagangan karena memperoleh keuntungan sebagai akibat dari adanya
perbedaan harga jual dan harga beli.
c.
Adanya
Keinginan untuk Meningkatkan Produktivitas
Tiap-tiap
negara mempunyai kebutuhan akan barang yang beraneka ragam. Namun secara
ekonomi, tiap negara lebih baik memproduksi beberapa macam barang saja kemudian
melakukan perdagangan internasional. Dengan spesialisasi ini produktivitas tiap
negara menjadi lebih tinggi.
3.
Faktor-Faktor
Penghambat Perdagangan Internasional
Seringkali
terdapat banyak hambatan dalam melakukan perdagangan internasional. Hambatan
itu ada yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Adapun hambatan tersebut
antara lain, sebagai berikut.
a.
Tidak
Amannya Suatu Negara
Jika
suatu negara tidak aman, para pedagangnya beralih ke negara lain yang lebih
aman. Semakin aman keadaan, semakin mendorong para pedagang untuk melakukan
perdagangan internasional.
b.
Kebijakan
Ekonomi Internasional yang Dilakukan oleh Pemerintah
Ada
kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh suatu negara yang merupakan hambatan
bagi kelancaran perdagangan internasional. Misalnya, pembatasan jumlah impor,
pungutan biaya impor/ekspor yang tinggi, perijinan yang berbelit-belit.
c.
Tidak
Stabilnya Kurs Mata Uang Asing
Kurs
mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun importir mengalami
kesulitan dalam menentukan harga valuta asing. Kesulitan tersebut berdampak
pula terhadap harga penawaran maupun permintaan dalam perdagangan. Hal ini
membuat para pedagang internasional enggan melakukan kegiatan ekspor dan impor.
4.
Perbedaan
Perdagangan dalam Negeri dan Luar Negeri
Terdapat
beberapa perbedaan antara perdagangan dalam negeri dan perdagangan
internasional. Perbedaan tersebut antara lain sebagai berikut.
a.
Jangkauan
Wilayah
Perdagangan
dalam negeri mencakup satu wilayah negara, sedangkan perdagangan antarnegara
menjangkau beberapa negara.
b.
Cara
Pembayaran
Cara
pembayaran pada perdagangan dalam negeri menggunakan satu macam mata uang,
sedangkan perdagangan luar negeri menggunakan macam-macam mata uang (valuta
asing).
c.
Sistem
Distribusi
Perdagangan
dalam negeri lebih banyak dilakukan dengan menggunakan sistem distribusi
langsung. Sedangkan perdagangan luar negeri menggunakan sistem distribusi tidak
langsung.
d.
Peraturan
yang Berlaku
Peraturan
yang harus diikuti dalam perdagangan antarnegara lebih rumit dibandingkan
dengan perdagangan dalam negeri. Dalam perdagangan internasional melibatkan
sekurang-kurangnya dua negara. Oleh karena itu, peraturan-peraturan yang harus
ditaati oleh pedagang internasional sekurang-kurangnya berlaku pada dua negara
tersebut.
e.
Tingkat
Persaingan
Karena
penjual dan pembeli suatu barang berasal dari berbagai negara maka tingkat
persaingan perdagangan antarnegara lebih ketat dibandingkan dengan perdagangan
dalam negeri.
f.
Satuan
Ukuran dalam Berat, Panjang, dan Isi
Dalam
perdagangan dalam negeri biasanya digunakan ukuran berat, panjang, dan volume
yang berlaku di dalam negeri. Namun untuk perdagangan internasional, ukuran-ukuran
tersebut harus menggunakan ukuran yang berlaku secara internasional.
g.
Biaya
Angkutan
Dalam
perdagangan internasional diperlukan biaya angkutan yang lebih tinggi daripada
perdagangan dalam negeri. Ini terjadi karena perbedaan jarak dan sistem administrasi
perdagangan.
h.
Tatap
Muka Langsung Penjual dan Pembeli
Dalam
perdagangan dalam negeri, antara penjual dan pembeli dapat bertatap secara
langsung. Akan tetapi, dalam perdagangan internasional bagi penjual dan pembeli
untuk bertatap muka secara langsung tidak mudah.
5.
Kegiatan
Ekspor dan Impor
Kegiatan
perdagangan internasional melibatkan minimal dua pihak, yaitu eksportir dan
importir. Berikut ini akan kalian pelajari tentang kegiatan ekspor dan impor.
a.
Ekspor
Banyak
orang atau badan hukum yang melakukan penjualan barang ke luar negeri. Kegiatan
tersebut disebut ekspor, dan orang atau badan yang melakukannya dinamakan eksportir.
Tujuan eksportir adalah untuk memperoleh keuntungan. Harga barang-barang yang
diekspor tersebut di luar negeri lebih mahal dibandingkan dengan di dalam
negeri. Jika tidak lebih mahal, eksportir tidak tertarik untuk mengekspor
barang yang bersangkutan. Tanpa kondisi itu, kegiatan ekspor tidak akan
menghasilkan keuntungan.
Dengan
adanya ekspor, pemerintah memperoleh pendapatan berupa devisa. Semakin
banyak ekspor semakin besar devisa yang diperoleh negara.
Secara
garis besar, barang-barang yang diekspor oleh Indonesia terdiri atas dua macam,
yaitu minyak bumi dan gas alam (migas) dan nonmigas. Barang-barang yang
termasuk migas antara lain minyak tanah, bensin, solar, dan elpiji.
Adapun
barang-barang yang termasuk nonmigas sebagai berikut.
1)
Hasil
pertanian dan perkebunan. Contohnya, karet, kopi, dan kopra.
2)
Hasil laut
terutama ikan dan kerang.
3)
Hasil
industri. Contohnya kayu lapis, konfeksi, minyak kelapa sawit, meubel, bahan-bahan
kimia, pupuk, dan kertas.
4)
Hasil tambang
nonmigas. Contohnya bijih nekel, bijih tembaga, dan batubara.
Banyak
faktor yang dapat memengaruhi perkembangan ekspor suatu negara. Faktor-faktor
tersebut ada yang berasal dari dalam negeri maupun keadaan di luar negeri.
Beberapa faktor tersebut adalah sebagai berikut.
1)
Kebijakan
pemerintah di bidang perdagangan luar negeri
Apabila
pemerintah memberikan kemudahan kepada para eksportir, eksportir terdorong
untuk meningkatkan ekspor. Kemudahan-kemudahan tersebut antara lain penyederhanaan
prosedur ekspor, penghapusan berbagai biaya ekspor, pemberian fasilitas
produksi barang-barang ekspor, dan penyediaan sarana ekspor.
2)
Keadaan pasar
di luar negeri
Kekuatan
permintaan dan penawaran dari berbagai negara dapat memengaruhi harga di pasar
dunia. Apabila jumlah barang yang diminta di pasar dunia lebih banyak
daripada
jumlah barang yang ditawarkan, maka harga cenderung naik. Keadaan ini akan
mendorong para ekportir untuk meningkatkan ekspornya.
3)
Kelincahan
eksportir untuk memanfaatkan peluang pasar
Eksportir
harus pandai mencari dan memanfaatkan peluang pasar. Dengan kepandaian
tersebut, mereka dapat memperoleh wilayah pemasaran yang luas. Oleh karena itu,
para eksportir harus ahli di bidang strategi pemasaran.
Untuk
mengembangkan ekspor, pemerintah dapat menerapkan kebijakankebijakan sebagai
berikut.
1)
Menambah macam
barang ekspor
Misalnya,
semula mengekspor kelapa sawit, sekarang mengekspor kelapa sawit dan minyak
kelapa sawit.
Adapun
penganekaragaman horisontal berarti menambah macam barang yang diekspor dengan
barang yang tidak merupakan produk lanjutan dari barang lama.
2)
Memberi
fasilitas kepada produsen barang ekspor
Agar
ekspor meningkat, pemerintah perlu memberikan fasilitas kepada produsen barang
ekspor. Misalnya, memperbanyak bahan produksi dengan harga murah. Jika harga
bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi barang ekspor murah, harga barang
ekspor tersebut di dalam negeri juga murah.
3)
Mengendalikan
harga produk ekspor di dalam negeri
Pemerintah
meningkatkan ekspor dengan mengusahakan harga di dalam negeri lebih murah. Cara
yang ditempuh antara lain menekan laju inflasi dan menciptakan tingkat bunga
pinjaman yang rendah.
4)
Menciptakan
iklim usaha yang kondusif
Pemerintah
mendorong peningkatan ekspor dengan memberikan kemudahankemudahan misalnya
penyederhanaan tata cara atau prosedur ekspor dan penurunan bea ekspor.
5)
Menjaga
kestabilan kurs valuta asing
Kestabilan
kurs valuta asing mempermudah para pedagang internasional dalam meramal nilai
rupiah dari hasil ekspornya. Dengan kepastian nilai rupiah ini, para eksportir
menjadi lebih mudah dalam menentukan harga tawar menawar di pasar internasional.
Keadaan ini menghilangkan keraguan eksportir untuk melakukan perdagangan
internasional.
6)
Pembuatan
perjanjian dagang internasional
Beberapa
negara sering melakukan perjanjian dagang untuk memperoleh kepastian.
Perjanjian tersebut mencakup kesediaan masing-masing negara untuk menjadi
pembeli atau penjual suatu barang. Dengan perjanjian ini, masing-masing negara
memperoleh keuntungan yaitu: penjual dapat mempunyai pasar yang pasti, dan
pembeli dapat mempunyai penjual yang pasti.
7)
Peningkatan
promosi dagang di luar negeri
Untuk
mengenalkan produk dalam negeri di pasaran internasional, sering dilakukan
promosi dagang. Pelaksanaan promosi dapat berupa kegiatan pameran dagang,
festival olah raga, seni, maupun kegiatan lainnya yang dapat berfungsi promosi.
Promosi dagang tersebut dilakukan oleh individu, lembaga swasta, maupun
pemerintah.
Selain
itu, pemerintah maupun Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dapat membentuk
lembaga yang menangani promosi dan pusat informasi dagang di luar negeri.
Misalnya kantor-kantor pusat promosi dagang Indonesia atau Indonesian
Trade Promotion Centre ( ITPC ) yang mengusahakan agar produkproduk Indonesia dikenal di
luar negeri.
8)
Penyuluhan
kepada pelaku ekonomi
Untuk
meningkatkan ekspor, pemerintah memberikan penyuluhan kepada pengusaha kecil
dan menengah tentang tata cara melakukan ekspor. Banyak produk masyarakat yang
diminati pembeli mancanegara, namun karena banyak pengusaha kecil dan menengah
tidak mengetahui bagaimana cara mengekspornya maka tidak diekspor produk
tersebut.
b.
Impor
Banyak
orang atau lembaga yang membeli barang dari luar negeri untuk dijual lagi di
dalam negeri. Kegiatan ini disebut dengan impor, dan orang
atau lembaga yang melakukan impor disebut importir.
Importir melakukan kegiatan impor karena menginginkan laba.
Kegiatan
impor dilakukan jika harga barang yang bersangkutan di luar negeri lebih murah.
Harga yang lebih murah tersebut karena antara lain:
1)
negara
penghasil mempunyai sumber daya alam yang lebih banyak,
2)
negara
penghasil bisa memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah, dan
3)
negara
penghasil bisa memproduksi barang dengan jumlah yang lebih banyak.
Kegiatan
impor mempunyai dampak positif dan negatif terhadap perekonomian dan
masyarakat. Untuk melindungi produsen di dalam negeri, biasanya suatu negara membatasi
jumlah (kuota) impor. Selain untuk melindungi produsen dalam negeri, pembatasan
impor juga mempunyai dampak yang lebih luas terhadap perekonomian suatu negara.
Dampak positif pembatasan impor tersebut secara umum sebagai berikut:
1) Menumbuhkan
rasa cinta produksi dalam negeri.
2) Mengurangi
keluarnya devisa ke luar negeri.
3) Mengurangi
ketergantungan terhadap barang-barang impor.
4) Memperkuat
posisi neraca pembayaran.
Negara
yang melakukan pembatasan impor juga menerima dampak yang tidak diinginkan.
Dampak negatifnya sebagai berikut:
1)
Jika terjadi
aksi balas-membalas kegiatan pembatasan kuota impor, maka perdagangan
internasional menjadi lesu. Dampak selanjutnya adalah, terganggunya pertumbuhan
perekonomian negara-negara yang bersangkutan.
2)
Karena
produsen dalam negeri merasa tidak mempunyai pesaing, mereka cenderung kurang
efisien dalam produksinya. Bahkan tidak hanya itu, produsen juga kurang
tertantang untuk meningkatkan mutu produksinya.
Kegiatan
pembatasan kuota impor oleh suatu negara dapat mengakibatkan
tindakan
balasan bagi negara yang merasa dirugikan.
6.
Dampak
Perdagangan Internasional
Perdagangan
internasional mempunyai dampak pada negara-negara yang terlibat. Dampak
tersebut ada yang positif dan ada yang negatif. Indonesia sebagai negara yang
juga melakukan perdagangan internasional memperoleh dampakdampak tersebut.
a.
Dampak
Positif Perdagangan Internasional
Negara
pengekspor maupun pengimpor mendapatkan keuntungan dari adanya perdagangan
internasional. Negara pengekspor memperoleh pasar dan negara pengimpor
memperoleh kemudahan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan.
Adanya
perdagangan internasional juga membawa dampak yang cukup luas bagi perekonomian
suatu negara. Dampak tersebut antara lain sebagai berikut:
1)
Mempererat
persahabatan antarbangsa
Perdagangan
antarnegara membuat tiap negara mempunyai rasa saling membutuhkan dan rasa
perlunya persahabatan. Oleh karena itu, perdagangan internasional dapat
mempererat persahabatan negara-negara yang bersangkutan.
2)
Menambah
kemakmuran negara
Perdagangan
internasional dapat menaikkan pendapatan negara masingmasing. Ini terjadi
karena negara yang kelebihan suatu barang dapat menjualnya ke negara lain, dan
negara yang kekurangan barang dapat membelinya dari negara yang kelebihan.
Dengan meningkatnya pendapatan negara dapat menambah kemakmuran negara.
3)
Menambah
kesempatan kerja
Dengan
adanya perdagangan antarnegara, negara pengekspor dapat menambah jumlah
produksi untuk konsumsi luar negeri. Naiknya tingkat produksi ini akan
memperluas kesempatan kerja. Negara pengimpor juga mendapat manfaat, yaitu
tidak perlu memproduksi barang yang dibutuhkan sehingga sumber daya yang
dimiliki dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih menguntungkan.
4)
Mendorong
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perdagangan
internasional mendorong para produsen untuk meningkatkan mutu hasil
produksinya. Oleh karena itu, persaingan perdagangan internasional mendorong
negara pengekspor untuk meningkatkan ilmu dan teknologinya agar produknya
mempunyai keunggulan dalam bersaing.
5)
Sumber
pemasukan kas negara
Perdagangan
internasional dapat meningkatkan sumber devisa negara. Bahkan, banyak negara
yang mengandalkan sumber pendapatan dari pajak impor dan ekspor.
6)
Menciptakan
efisiensi dan spesialisasi
Perdagangan
internasional menciptakan spesialisasi produk. Negara-negara yang melakukan
perdagangan internasional tidak perlu memproduksi semua barang yang dibutuhkan.
Akan tetapi hanya memproduksi barang dan jasa yang diproduksi secara efisien
dibandingkan dengan negara lain.
7)
Memungkinkan
konsumsi yang lebih luas bagi penduduk suatu negara
Dengan
perdagangan internasional, warga negaranya dapat menikmati barang-barang dengan
kualitas tinggi yang tidak diproduksi di dalam negeri.
b.
Dampak Negatif Perdagangan Internasional
Adanya
perdagangan internasional mempunyai dampak negatif bagi negara yang melakukannya.
Dampak negatifnya sebagai berikut.
1)
Adanya
ketergantungan suatu negara terhadap negara lain.
2)
Adanya
persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional.
3)
Banyak
industri kecil yang kurang mampu bersaing menjadi gulung tikar.
4)
Adanya pola
konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi negara yang lebih maju.
5)
Terjadinya
kekurangan tabungan masyarakat untuk investasi. Ini terjadi karena masyarakat
menjadi konsumtif.
6)
Timbulnya
penjajahan ekonomi oleh negara yang lebih maju.
7)
Neraca
Perdagangan dan Neraca Pembayaran.
Suatu
negara harus mencatat nilai aktivitas ekonominya yang dilakukan dengan negara
lain. Catatan tersebut dinamakan neraca.
Jika catatan tersebut hanya untuk bidang perdagangan, maka neracanya merupakan neraca
perdagangan. Akan tetapi, kalau neracanya mencakup semua aliran keuangan maka
neracanya merupakan neraca pembayaran.
a.
Neraca
Perdagangan
Neraca
perdagangan merupakan catatan yang berisi nilai barang-barang yang diekspor
maupun diimpor oleh suatu negara. Kegiatan ekspor suatu negara menimbulkan hak
yang berupa penerimaan pembayaran atau piutang, sedangkan impor barang dari
luar negeri menimbulkan kewajiban membayar ke luar negeri atau utang negeri.
Neraca perdagangan dibuat agar suatu negara dapat mengetahui perkembangan
perdagangan internasional yang dilakukan.
Keadaan
neraca perdagangan suatu negara ada tiga kemungkinan yaitu surplus, defisit,
atau seimbang. Neraca perdagangan disebut surplus jika nilai ekspor lebih besar
daripada nilai impor. Sebaliknya, neraca perdagangan disebut defisit jika nilai
ekspor lebih kecil daripada nilai impor. Neraca perdagangan disebut seimbang
jika nilai ekspor yang sama dengan nilai impor.
b.
Neraca
Pembayaran
Neraca
pembayaran merupakan catatan yang berisi pembayaran dan penerimaan dari luar
negeri. Neraca pembayaran tidak hanya mencatat hak dan kewajiban yang timbul
karena adanya perdagangan, tetapi juga mencatat hak dan kewajiban keuangan
dengan luar negeri yang tidak hanya karena perdagangan. Namun demikian, yang
dicatat di dalam neraca pembayaran hanyalah transaksi ekonomi. Transaksi yang
menimbulkan hak untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain disebut transaksi
kredit, sedangkan transaksi yang menimbulkan kewajiban untuk membayar
penduduk negara lain disebut transaksi debit.
Untuk
menentukan apakah seseorang sebagai penduduk (orang dalam negeri) ataukah
sebagai orang luar negeri, perlu diperhatikan tempat tinggalnya. Seseorang dianggap
penduduk suatu negara apabila bertempat tinggal di negara tersebut. Orang yang
telah menetap dalam enam bulan atau lebih baik warga negara Indonesia atau warga
negara asing, dianggap sebagai penduduk Indonesia. Namun, para wisatawan asing
dan para diplomat tidak dapat dianggap sebagai penduduk Indonesia. Alasannya
adalah, mereka hanya bertempat tinggal sementara.
Transaksi
yang dicatat di dalam neraca pembayaran dapat dibedakan menjadi transaksi
sedang berjalan dan transaksi kapital. Yang dimaksud dengan transaksi sedang
berjalan (current account) adalah transaksi yang meliputi barang-barang
dan jasa. Adapun yang dimaksud dengan transaksi kapital (capital
account) adalah transaksi yang menyangkut investasi modal dan emas.
Transaksi satu arah (bukan transaksi timbal balik) antara lain pemberian hadiah
(gift),
bantuan (aid), dan pemberian yang lain dapat digolongkan ke dalam transaksi
sedang berjalan (transaksi tersendiri).
Pos-pos
yang tertuang di dalam neraca pembayaran antara lain transaksi:
1) Barang.
2) Jasa-jasa.
3) Bunga modal
dan dividen.
4) Hadiah.
5) Investasi
jangka panjang.
6) Investasi
jangka pendek.
7) Perpindahan
emas moneter.
Negara
yang menyusun neraca pembayaran memperoleh manfaat yaitu dapat mengetahui:
1)
Keadaan
keuangan yang terkait dengan pembayaran luar negeri dengan mencermati neraca
pembayaran, kita dapat mengetahui apakah sebaiknya suatu negara menambah impor
atau sebaliknya justru harus menambah ekspor.
2)
Sumbangan dari
transaksi ekonomi internasional terhadap penerimaan negara yang bersangkutan.
3)
Hal-hal yang
berhubungan dengan perdagangan luar negeri.
4)
Hubungan
ekonomi suatu negara dengan negara-negara tertentu.
No comments:
Post a Comment